Merupakan tema-tema pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai kesundaan dan dikembangkan di kabupaten Purwakarta Diantaranya :
(1) Ajeg Nusantara
(2) Mapag Buana
(3) Maneuh di Sunda
(4) Nyanding Mawangi
(5) Nyucikeun diri
(6-7) Betah di Imah
Semua kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari dari senin-minggu dan merupakan penerapan pembiasaan pendidikan karakter di setiap lembaga pendidikan dan sekolah.
2. Sekolah Ramah Anak
Satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang bersih, aman, sehat peduli berbudaya lingkungan hidup yang menjamin, menghargai, memenuhi dan melindungi hak-hak anak dari diskriminasi, kekerasan dan perlakuan salah lainnya.
Berupaya menangani anak yang berhadapan dengan hukum, penelantaran tindak kekerasan, eksploitasi penanganan yang salah.
Berupaya menangani anak yang berhadapan dengan hukum, penelantaran tindak kekerasan, eksploitasi penanganan yang salah.
Menjadi Kabupaten layak anak dengan Perbup no.02 Tahun 2021 yang berkewajiban menjamin pemenuhan hak anak, dan lain sebagainya.
Jum'at,29 Juli 2022
3. Agama Keagamaan dan Pendalaman Kitab (AKPK)
Merupakan program pendidikan keagamaan yang dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Program AKPK ini diprakarsai oleh Bapak Dedi Mulyadi ketika beliau mengabdi menjadi bupati selama dua periode di Kabupaten Purwakarta.
Maksudnya adalah lebih mendalami dan memahami kajian kitab-kitab sebagai sarana untuk mempelajari agama masing-masing.
Selain membaca Al-qur'an, bagi siswa/i muslim akan mempelajari kajian kitab kuning agar tidak sepotong-sepotong dalam mempelajari Islam.
Begitu pula bagi non muslim mempelajari kajian kitab agama masing-masing, jelas ini sangat menumbuhkan toleransi dan kerukunan umat beragama. Tidak ada diskriminatif.
4. Pendidikan Anti Korupsi (PAK)
Gerakan budaya yang menumbuhkan nilai antikorupsi sejak dini, berdasarkan 9 nilai dasar pendidikan antikorupsi.
Diantaranya : Adil, Berani, Kejujuran, hidup sederhana, tanggungjawab, kerja keras, disiplin, mandiri dan hemat.
Semua hal tersebut diterapkan di sekolah dan lembaga pendidikan guna melatih dan mencetak generasi bangsa yang memiliki jiwa antikorupsi.
Menanamkan 9 nilai tersebut merupakan usaha dan tujuan dari pendidikan karakter yang dilaksanakan sejak dini melalui pembiasaan di sekolah.
Pembekalan ilmu pengetahuan tenang hukum, penanaman nilai-nilai moral, adat istiadat religius dan sifat atau karakter ketimuran.
Serta kepercayaan pada Tuhan sebagai cara melahirkan dan mempersiapkan calon figur pemangku kekuasaan antikorupsi dimasa yang akan datang.
5. Tatanen di Bale Atikan (TdBA)
Program gerakan pendidikan karakter yang menumbuhkan kesadaran hidup ekologis dalam merawat dan berguru pada bumi.
Supaya peserta didik memiliki karakter perkembangan dan pertumbuhan sesuai kodrat dirinya, kodrat alamnya, dan kodrat zamannya.
Program ini terintegrasi pada pembelajaran berbasis pancaniti dan pertanian berbasis permakultur.
Pancaniti sudah dibahas pada artikel sebelumnya yaitu : niti harti, niti surti, niti bukti, niti bakti, niti sajati.
Kelima tahapan atikan kesundaan yang berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional dan setara dengan teori taksonomi bloom dan 4 pilar pendidikan versi UNESCO.
Pertanian berbasis permakultur merupakan sistem pengelolaan lingkungan yang mengutamakan paradigma bekerja dengan alam.
Hari Kamis 02 Juni 2022
Kelas IV